Keterpurukan dan kerusakan lingkungan semakin terasa efeknya bagi kehidupan manusia. Manusia perlu melakukan banyak terobosan untuk menanggulangi kemungkinan yang lebih buruk. Salah satunya adalah dengan produk ramah lingkungan, Muhammadiyah berhasil ekspor tepung mocaf sebagai bentuk langkah pasti.
Melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), Pimpinan Pusat Muhammadiyah berhasil melakukan ekspor tepung modified cassava (Mocaf) sebanyak 60 ton setiap bulan. Jumlah yang tidak sedikit, sekaligus modifikasi dari hasil sumber daya alam milik negeri.
Tepung mocaf adalah tepung yang dihasilkan dari singkong setelah melewati proses yang cukup panjang. Hasil bumi pertiwi yang mudah dijumpai hampir di semua daerah tanah air. Tanaman yang memiliki ketahanan yang cukup baik serta mudah melakukan adaptasi.
Tanah Indonesia yang subur membuat tanaman satu ini mampu tumbuh dengan subur. Terlebih jika diberikan pupuk hayati untuk membantu proses pertumbuhannya. Penggunaan pupuk yang alami akan menjaga bumi tetap lestari dan meminimalisir kerusakan yang telah ada.
Tepung Mocaf Produk Ramah Lingkungan
Sebagai produk turunan dari singkong tepung mocaf bisa dikatakan produk yang ramah lingkungan. Bagaimana tidak, bahan alami yang diolah tanpa proses penambahan zat kimia berlebih tentu akan menjadi produk yang ramah lingkungan.
Berbeda dengan produk lainnya seperti daging-dagingan. Dimana perawatannya agar tidak cepat busuk memerlukan banyak penanganan hingga banyaknya zat kimia, tidak dengan tepung mocaf. Tepung mocaf pun jika ingin dikreasikan menjadi makanan siap saji tidak terlalu membutuhkan banyak zat kimia.
Selain itu limbah dari pemrosesan tepung mocaf seperti kulit tentu tidak akan menimbulkan pencemaran pada lingkungan. Beberapa hal yang bisa dimanfaatkan dari limbah kulit tersebut adalah untuk penambah karbohidrat pada pakan ternak. Pemakaiannya bisa dicampurkan dengan konsentrat.
Sedangkan bagian daun hingga batang pada pohon singkong bisa dimanfaatkan semuanya tanpa tersisa. Bagian daunnya bisa dijadikan sayur, kemasan ramah lingkungan hingga pakan ternak. Kemudian bagian batangnya bisa ditanam kembali. Butuh kebijaksanaan dalam memperlakukan apa yang telah Allah karuniakan agar ramah lingkungan.
Kandungan Nutrisi Dalam Tepung Mocaf
Sebagai bentuk turunan dari singkong tentu kandungan nutrisi pada tepung mocaf tidak akan berbeda. Sebagai bahan alami kandungan nutrisi tersebut tentunya akan baik untuk kesehatan tubuh ataupun pertumbuhan pada anak-anak.
Bahkan dalam setiap 100 gram tepung mocaf disinyalir terdapat kalori sebanyak 98 persen yang berasal dari karbohidrat, protein dan lemak. Selain itu ditemukan juga vitamin, serat hingga mineral yang tentu baik untuk tubuh.
Selain itu dalam takaran yang sama juga terdapat gizi baik dari kalsium, fosfor, kalium, dan vitamin c. Dengan kandungan nutrisi tersebut maka sudah bisa dipastikan amat bermanfaat bagi kesehatan.
Contohnya saja kalsium yang amat baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang. Seseorang yang sering memakan singkong ataupun olahan tepung mocaf akan memiliki kebaikan pada tulangnya. Sehingga tulang tidak mudah mengalami kerusakan seperti keropos ataupun patah.
Selain itu serat diketahui berfungsi sebagai pelancar saluran pencernaan. Kandungan serat yang berada dalam tepung mocaf maka akan membantu seseorang untuk terhindar dari sembelit. Selain manfaat-manfaat tersebut tentu masih banyak lagi manfaat yang lain.
Kerja Keras Angkatan Muda Muhammadiyah
Tepung mocaf adalah gagasan yang telah sejak tahun 2017 ditekuni oleh angkatan muda Muhammadiyah Banjarnegara. Setelah melalui banyak kegagalan mereka akhirnya berhasil memodifikasi dan menghasil produk turunan baru dari singkong.
Dalam melakukan usaha tersebut mereka bekerjasama dengan MPM Muhammadiyah. Usaha dengan dukungan dan pengawasan akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa dan salah satunya adalah tepung mocaf.
Hasil dari ekspor tepung mocaf adalah bentuk hadiah bagi pada petani singkong. Sebagaimana diketahui bersama hampir mayoritas petani singkong di Indonesi hidup di bawah garis kemiskinan. Bahkan dari data yang ada petani singkong sendiri sebanyak 98 persennya hidup serba pas-pasan.
Dengan adanya keberhasilan ini tentu membuat mereka semakin memiliki harapan. Dimana dahulu menjual singkong hanya dengan harga yang tidak seberapa, dengan adanya ekspor ke negara Inggris ini tentu akan menaikkan harga jual singkong. Harga jual yang semakin baik tentu memberikan kehidupan yang semakin layak bagi pada petani singkong.
Baca Juga : Memanfaatkan Lahan Sekolah Dengan Menanam Bunga Telang
Produk Kreasi Tepung Mocaf
Tepung mocaf sebagai bahan pokok turunan dari singkong tentu butuh pengolahan lanjutan jika ingin dikonsumsi. Muhammadiyah dengan keseriusan para kadernya ini membuat temuan baru cara dalam memasak singkong dengan adanya tepung mocaf.
Jika pada masa lalu masyarakat negeri ini memasak singkong hanya sebatas direbus ataupun digoreng, namun dengan adanya tepung mocaf tentu akan semakin banyak cara memasaknya. Bahkan tidak hanya sekedar masakan tradisional, kita bisa mengkreasikan tepung mocaf menjadi berbagai masakan modern dan kekinian.
Beberapa kreasi yang cukup populer dan sering dijadikan bahan pelatihan di kalangan Muhammadiyah adalah membuat kue brownis ataupun nugget. Brownis adalah pengolahan tepung mocaf dengan cara dikukus sedangkan nugget harus digoreng kembali.
Dengan kreasi yang semakin variatif, ditambah dengan kemasan produk yang baik tentunya akan menghidupkan selera dalam menyantap produk singkong. Terlebih para ibu yang menginginkan buah hatinya makan makanan sehat dan bergizi, dengan nugget tentu anak-anak akan tertarik untuk menyantapnya.
Nah itulah sekilas tentang tepung mocaf karya kader Muhammadiyah generasi negeri ini. Keberhasilan tersebut patut untuk diberikan apresiasi serta dijadikan contoh untuk generasi yang lain. Sehingga mereka memiliki inspirasi untuk turut memberikan kontribusi pada sang bumi pertiwi.