Sudahkah anda pernah berkunjung ke museum? Museum memiliki fungsi yang begitu penting, selain untuk menyimpan benda peninggalan yang begitu penting museum juga berfungsi sebagai alarm sejarah. Tak terkecuali dengan Museum Muhammadiyah, selain tempat wisata juga baik untuk tempat belajar.
Muhammadiyah selain sebagai organisasi keagamaan juga memiliki jejak sejarah yang tak bisa dipandang sebelah mata berkenaan dengan perjuangan. Begitu banyak kader Muhammadiyah yang terjun dalam perjuangan untuk menggapai kemerdekaan. Maka sangat amat disayangkan jik ajasa mereka tidak diabadikan.
Mengenang sejarah tidak saja memberikan informasi tentang masa lalu. Namun dengannnya seseorang akan mendapatkan inspirasi bahkan menumbuhkan semangat. Terlebih jika sejarah yang dipelajari adalah berkenaan dengan sosok, pastinya akan mengalirkan semangat baru saat mengetahui apa yang dialami dan dilakukan oleh tokoh tersebut.
Hal tersebut dicerna dengan baik oleh Muhammadiyah. Dengan keyakinan akhirnya organisasi keagamaan terbesar di Indonesia selain Nahdhatul Ulama ini menjadi satu-satunya yang memiliki museum. Museum sebagai tempat wisata dan belajar bagi para kader maupun masyarakat umum.

Museum Muhammadiyah
Museum Muhammadiyah berlokasi di Lingkar Ringroad Selatan Kompleks Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan. Lokasi yang cukup strategis karena mudah diakses oleh semua jenis kendaraan termasuk kendaraan miliki Sewa Elf Jogja.
Museum yang akan berisi tentang artefak-artefak penting tersebut sebenarnya telah selesai dibangun dan akan dibuka pada juni 2020. Namun dikarenakan pandemi covid 19 yang melanda berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, maka pembukaan terpaksa diundur.
Selain itu dalam rencana museum akan diresmikan pada bulan November 2021. Namun tentu dengan melihat kondisi. Jika pandemi masih belum kondusif maka tidak menutup kemungkinan peresmian akan diundur kembali.
Sebagai museum yang menyimpan artefak dan arsip miliki Muhammadiyah, tentunya jika berkunjung ke sana tidak hanya mendapatkan manfaat wisata saja. Namun para pengunjung dapat belajar berkenaan dengan perjuangan para kader serta mempelajari segala seluk-beluk berkenaan dengan persyarikatan.
Muhammadiyah memiliki kader-kader yang luar biasa baik dalam urusan agama maupun dalam soal perjuangan kemerdekaan. Beberapa contoh diantaranya adalah Jend. Soedirman, Prof Kasman Singodimejo hingga Ki Bagus Hadikusumo.
Mereka adalah para pejuang yang patut untuk diparesiasi salah satunya dengan diabadikan di museum, segala sesuatu yang berkenaan dengan mereka. Namun tentu jangan sampai setelah tahu mereka lebih jauh, dalam mengidolakan mereka jangan sampai mengkultuskan.
Selain menyimpan artefak dan arsip masa lalu namun pemanfaatan museum Muhammadiyah tidak berhenti disini saja. Sebagai organisasi sosial keagamaan tentu alokasi lebih luas lagi, yaitu untuk menyimpan benda lain yang memiliki arti penting baik untuk agama, masyarakat ataupun persyarikatan.

Sehingga ke depan museum akan berfungsi sebagai transformasi informasi maupun nilai kepada siapapun yang berkunjung. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika ada karya dari kader ataupun dari siswa dan mahasiswa yang dinilai pantas akan disimpan disana.
Prinsip Muhammadiyah dalam memegang slogan sebagai islam berkemajuan selain diwujudkan dalam bentuk isi museum, juga ditampilkan dalam model bangunannya. Museum Muhammadiyah memiliki bangunan yang begitu modern. Selain memiliki model yang mengikuti perkembangan zaman, tetap kekuatan bangunan juga diperhatikan sebagai bagian dari investasi properti jangka panjang.
Model bangunan yang modern dan terletak di kompleks kampus Muhammadiyah pilihan di Jogja membuat siapapun akan senang mengunjunginya. Terlebih jika interior yang digunakan selalu dirawat dengan baik. Kualitas interior yang baik sebagaimana buatan jasa interior Jogja akan tetap baik dan indah jika tetap dalam perawatan.
Tak Boleh Dilewatkan Para Kader
Muhammadiyah sebagai ormas tentu memiliki banyak kader yang tersebar di berbagai tempat. Apalagi dengan adanya institusi pendidikan dari TK, SD hingga perguruan tinggi tersebut akan terus selalu ada kader baru yang akan muncul dan melanjutkan estafet perjuangan.
Tentu para kader dan calon kader tersebut selain mendapatkan pendidikan formal akan diberikan ilmu lain untuk menunjang kapasitasnya. Selain biasanya mereka mengikuti training banyak diantaranya juga yang tergabung dalam organisasi otonom persyarikatan.
Baca Juga : Masjid AT-Tanwir Ramah Lingkungan Dan Disabilitas

Muhammadiyah memiliki begitu banyak ortom. Ada Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Pemuda Muhammadiyah (PM), NA ataupun KOKAM. Mereka memiliki banyak kegiatan yang tentu akan menunjang kapasitas calon penerus perjuangan.
Namun selain mereka memiliki berbagai agenda sendiri dalam menunjang kapasitas tentu sebaiknya ada hal lain dalam persyarikatan yang bisa digunakan. Salah satunya yang bisa digunakan untuk pemaksimalan kapasitas tersebut adalah museum ini.
Para kader dan calon kader dengan berkunjung ke museum Muhammadiyah pastinya akan mendapatkan informasi dan ilmu. Kunjungan yang dilakukan apalagi jika ditemani oleh orang yang memiliki pengetahuan serta bisa memberikan narasi berkaitan dengan yang dilihat tentu akan semakin menancapkan ilmu tersebut.
Apalagi letak museum yang berada di Jogja sebagai kota pelajar membuat kunjungan akan lebih bermakna. Kunjungan ke museum selain akan mendapatkan manfaat wisata juga bisa bermanfaat sebagai sarana penambah wawasan bagi para kader dan masyarakat umum.
Apakah anda sudah pernah berkunjung ke Museum Muhammadiyah? Atau apakah anda baru saja tahu setelah membaca artikel ini? Jika belum berkunjung ke sana maka sebaiknya anda menjadikan museum satu-satunya milik ormas islam ini sebagai referensi yang harus anda datangi.