(0274) 4415024 smamuhpleret@yahoo.com

Pemuda dimana tonggak harapan disematkan. Melaluinya perubahan besar dalam kebaikan bisa terwujudkan. Dengannya pula keburukan dan kejahatan sering terjadi di setiap zaman. Maka tak heran jika presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno dengan lantang mengatakan mampu mengguncang dunia hanya dengan sepuluh pemuda.

Selain sebagai tolok ukur kesiapan suatu negara, keberadaan pemuda sebagai calon pemimpin di masa depan tentu amat penting untuk diperhatikan. Jiwa muda adalah jiwa yang enerjik, penuh rasa penasaran dan pemilik kekuatan.

Jika aspirasi yang dilakukan yang salah, pemuda adalah sumber kehancuran. Begitu pula sebaliknya, jika dalam mengekspresikan aspirasi benar maka kebaikan akan terus terciptakan. Baik kebaikan itu dalam ranah sosial, bisnis ataupun yang lainnya. Peranan pemuda akan membuat segalanya berwarna penuh memberi makna.

Maka untuk mencapai pemuda yang baik, berakhlak mulia serta memiliki iman yang kokoh perlu bimbingan. Bimbingan yang intensif dalam ranah wadah sebagai badan perjuangan dan filter setiap keinginan. Agar sepak terjang selalu terarah dan tidak salah langkah, agar kiprah bisa dirasakan oleh ummat dan bangsa.

Bimbingan melalui sebuah wadah akan memudahkan membentuk karakter pemuda, sumber : pixabay.com

Muhammadiyah menyadari hal itu, sehingga dengan berbagai pertimbangan akhirnya organisasi islam terbesar di Indonesia ini membentuk organisasi otonom khusus pemuda. Sebuah wadah untuk menempa dan mengarangkan para pemuda muslim agar tidak salah dalam berekspresi.

Pemuda Muhammadiyah diharapkan oleh KH Ahmad Dahlan menjadi cikal bakal munculnya penerus perjuangan Muhammadiyah. Sehingga di dalam organisasi otonom ini selain diajarkan tentang agama islam yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, mereka juga diajarkan keterampilan yang lain.

Sejarah Berdirinya Pemuda Muhammadiyah

Secara resmi Pemuda Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada tahun 1932 Masehi. Walaupun keputusan dibentuknya Pemuda Muhammadiyah telah ada sejak kongres Muhammadiyah ke-21 di Makasaar.

Secara kronologi sebenarnya rintisan Pemuda Muhammadiyah telah ada sejak masa awal Muhammadiyah. SPP atau Siswo Proyo Priyo adalah masa awal yang nantinya akan menjadi organisasi ini. SPP dahulunya adalah perkumpulan para pelajar laki-laki murid KH Ahmad Dahlan.

Namun beriringnya waktu membuat SPP tidak mampu menampung banyaknya jumlah anggota baru yang masuk. Sehingga pada akhirnya dibentuklah Pemuda Muhammadiyah sebagai wadah barunya. Perkembangannya pun begitu pesat. Sehingga tak heran jika organisasi tersebut mulai bermunculan baik dari ranting, cabang mapun daerah.

Karena hal itulah akhirnya dengan persetujuan dari Majelis Tanwir organisasi kepemudaan ini diizinkan untuk mengurusi rumah tangga organisasinya sendiri. Walaupun lepas dari Muhammadiyah dalam menentukan keputusan dan kebijakan, tetap pengarahan dan bimbingan selalu diberikan melalui para pimpinan Pemuda Muhammadiyah.

Secara garis besar Pemuda Muhammadiyah memiliki maksud dan tujuan yang hamper sama dengan organisasi induknya. Namun secara tegas Pemuda Muhammadiyah bertujuan untuk menghimpun, membina dan menggerakkan pemuda islam agar terbentuknya sebuah kader yang islami dan mumpuni baik bagi persyarikatan, agama dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita Muhammadiyah.

Logo Pemuda Muhammadiyah, sumber : sangpencerah.id

Dengan ciri khas organisasi islam, maka pembinaan yang dilakukan tidak terlepas dari ajaran agama islam. Hanya dengan ajaran islamlah para pemuda memiliki karakter yang khas dan tujuan yang jelas. serta jauh dari hal buruk apalagi kemaksiatan.

Telah banyak contoh hasil dari gemblengan yang menggunakan ajaran islam sebagai pedoman. Sejarah mencatat Sentot Ali Basya, seorang pemuda 17 tahun yang menjadi panglima perang Pangeran Diponegoro. Atau Sultan Muhammad Al-Fatih dengan usia 21 tahunnya mampu membawa pasukannya membebaskan Istambul.

Tidak ada keraguan lagi jika ajaran islam yang dijadikan pedoman dalam Gerakan sebagaimana yang dilakukan Pemuda Muhammadiyah. Dengannya cita-cita Muhammadiyah akan terwujud yaitu mencapai baldatun thayyibatun wa rabbun ghofuur.

Baca Juga : Pak AR Fachruddin Tetap Sederhana Walau Berkuasa

Agenda Kegiatan

Sedangkan sepak terjang Pemuda Muhammadiyah sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dari organisasi induknya. Namun karena mengikuti perkembangan zaman dan keberadaan para kader maka tak jarang Pemuda Muhammadiyah juga mengadakan agenda akademis.

Agenda-agenda akademis yang dilakukan tidak hanya di lingkungan kampus, namun termasuk juga di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Selain untuk mengenalkan organisasi kepada penerus, acara akademik tersebut juga dimaksudkan untuk mengajak para pemuda islam peduli terhadap agamanya.

Beberapa agenda akademik yang biasa dilakukan adalah seminar. Dengan mengikuti seminar tersebut selain ilmu dan teman baru para peserta akan mendapatkan paket seminar kit. Maka apakah anda tidak tertarik mengikutinya?

Sedangkan kegiatan lain yang biasa dilakukan oleh organisasi kepemudaan ini  adalah agenda sosial seperti berbagi sembako ataupun aksi sosial lainnya seperti jika terjadi bencana alam ataupun semacamnya.

Bakti Sosial menjadi salah satu agenda Pemuda Muhammadiyah, sumber : lantang.co

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tak lepas dari semangat Al-Ma’un yang telah tertanam kuat di benak para kader. Semangat yang selalu dijaga dari generasi ke generasi. Dengan semangat itu pula maka tidak mengherankan jika saat ini ada banyak sekolah ataupun rumah sakit yang mampu dibangun.

Hal itu semuanya merupakan bukti bahwa Muhammadiyah dengan semua organisasi otonomnya serius di dalam memberi manfaat pada ummat. Sebuah dakwah dengan aksi nyata, bukan hanya sekedar tutur kata dan ajakan belaka.

Bukti-bukti tersebut sudahlah tidak bisa terbantahkan. Bahkan kemanfaatan dari adanya amal usaha tersebut dapat dirasakan hingga pada non muslim dan warga negara Indonesia secara keseluruhan. Pemuda Muhammadiyah siap melanjutkan estafet perjuangan untuk mewujudkan amal usaha lain yang lebih baik lagi.