Dinamika terbesar yang dialami oleh para pelajar adalah pencarian jati diri. Mereka akan mencoba banyak hal yang membuat mereka tertarik, mengekspresikan diri dan juga menyalurkan aspirasi. Sering kali dalam memilih tempat tidaklah tepat, membuat sebagian pelajar terjerumus pada hal yang dekat dengan maksiat.
Para pelajar yang notabene masih dalam keadaan labil, membuat mereka berlaku sesuka hati karena mereka belumlah stabil. Sesuatu yang sangat amat disayangkan jika sampai melakukan hal negatif. Melakukan perbuatan yang buruk seperti tawuran atau mencoba obat-obatan terlarang.
Atas masalah tersebut, sekolah sebagai pihak yang paling dekat dengannya melakukan usaha untuk menjembatani para pelajar dalam mengekspresikan diri. Jika di dalam sekolah negeri maka akan kita jumpai tempat berkumpulnya siswa di OSIS atau Rohis. Namun sekolah yang masuk di dalam amal usaha Muhammadiyah seperti SMA Muhammadiyah Pleret memiliki IPM.

IPM adalah organisasai otonom di dalam naungan Muhammadiyah yang berada di sekolah-sekolah. Keberadaan organisasi ini sebetulnya merupakan tempat yang baik bagi para pelajar, baik dalam mengekspresikan diri atau pun meningkatkan skill dan mengasah diri.
Tahap Berdirinya IPM
Sebagai sebuah organisasi otonom, perjalanan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tidaklah mudah. Ada banyak lika-liku yang dialami oleh organisasi ini hingga menjadi kuat dan besar seperti sekarang ini. Inilah beberapa tahap yang dilalui IPM sehingga menjadi seperti saat ini :
1. Tahap Pembentukan
Walaupun IPM telah dirintis sejak tahun 1919 M namun secara resmi IPM lahir pada tanggal 18 jul 1961 M. Hal tersebut tentunya setelah melalui proses yang perjuangan yang cukup panjang. Saat itu IPM mendeklarasikan diri sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang dakwah dan kaderisasi di kalangan pelajar Muhammadiyah.
Upaya untuk mewujudkan IPM sebagai organisasi dakwah dan kader tidaklah mudah. Baru setelah dirumuskannya khittah perjuangan IPM, identitas IPM dan pedoman pengkaderan IPM (hasil musyawarah nasional IPM/Muktamar ke di Palembang tahun 1969 M) perjuangan itu menemukan titik terang.
Tahap pembentukan berkahir ketika IPM berhasil merumuskan sistem pengkaderan IPM (SPI) pada seminar di Tomang Jakarta tahun 1976. Saat itulah IPM benar-benar lebih jelas dalam perjuangan dakwah dan kadernya dengan struktur organisasi yang lebih baik.
2. Tahap Penataan
Pada tahap ini IPM menghadapi keadaan yang cukup berat. Hal yang terberat adalah pemerintahan orde baru mewajibkan hanya ada satu organisasi di kalangan pelajar yaitu OSIS. Hal tersebut salah satu kebijakan karena negara mewajibkan semua ormas berasaskan pancasila.
Sehingga banyak organisasi yang mulai menyesuaikan diri termasuk di kalangan pelajar. Sehingga IPM akhirnya ikut dalam menyesuaikan diri dengan berganti nama menjadi IRM. Berdasarkan SK PP Muhammadiyah No. 53/SK-PP/IV.B/1.b/1992 IPM resmi berubah menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM).

3. Tahap Pengembangan
Salah satu dampak dari kebijakan-kebijakan pemerintahan orde baru adalah terjadinya krisis moneter. Saat itu pula IPM sedang berada dalam masa pengembangan dengan nama IRM. Pengembangan IPM ini berlangsung hingga terselenggaranya pelaksanaan pola kebijakan jangka panjang IRM pada Muktamar XII.
Pada masa IRM ini pula terjadi banyak sekali pelatihan guna meningkatkan kualitas para kader. Sehingga para kader mengetahui macam-macam metode pidato, memiliki ketajaman dalam memimpin dan tentunya terampil di dalam menjalankan estafet perjalanan IPM.
4. Tahap Kebangkitan
Tahap ini berlangsung antara tahun 2006-2010 M. Salah satu pencapaian yang cukup membuat semangat para kader semakin menggelora adalah kembalinya IRM menjadi IPM. Hal tersebut dikarenakan agar dahwah dan kaderisasi bisa terfokus kepada kalangan pelajar.
Tentu dengan banyaknya ujian yang telah dilalui oleh IPM ada banyak sekali pengalaman yang dimiliki dan bisa diteruskan kepada para penerus. Salah satu pengalaman yang sangat berharga adalah adanya semangat juang yang tidak kenal padam.
Semangat juang untuk terus berdakwah dan membentuk kader yang produktif dan terarah. Sehingga tidak mengherankan jika banyak kader IPM yang berani tampil percaya diri ketika menyampaikan aspirasinya di depan orang banyak walaupun berdiri di atas podium minimalis.

Kegiatan IPM
Dan tentunya ada banyak agenda yang dicanangkan oleh IPM didalam programnya. Itu semua guna melatih para kadernya agar semakin produktif dan terarah. Menjadi pelajar yang tidak hanya menghabiskan waktu dalam kesia-siaan. Dan inlah beberapa agenda yang biasa dilakukan oleh IPM :
1. Pelatihan-Pelatihan
Sebagai pelajar yang memang masanya berada dalam kondisi berlatih untuk masa depan mereka, tentunya akan semakin bagus jika ada tempat terus mengasahnya. Disinilah peran IPM sebagai organisasi di lingkungan para pelajar.
Ada banyak pelatihan yang biasa diselenggarakan oleh IPM baik dari ranting sampai pusat. Dari pelatihan kepenulisan, pelatihan orasi dan lain sebagainya. Termasuk pelatihan keagamaan seperti pengurursan jenazah. Itu semua merupakan keseriusan IPM dalam menjebatani para pelajar agar semakin produktif.
2. Kegiatan Sosial
Sebagai organisasi otonom dalam naungan Muhammadiyah, IPM tentunya juga memiliki kegiatan yang lekat dengan masalah sosial. Semangat surat Al-Ma’un yang telah ditanamkan oleh pendiri Muhammadiyah yaitu Kyai Haji Ahmad Dahlan, terus diupayakan tetap terjaga sehingga dimulai dari masa sekolah.

Sehingga tidak heran apa yang telah dilakukan oleh SMP Muhammadiyah 2 Denpasar, dengan mengangkat tagline peduli sesama mereka membagikan nasi bungkus. Itulah wujud nyata kepedulian pada sesama yang ditanamkan oleh Muhammadiyah sejak dini.
3. IPM Mengakomodir Minat Dan Bakat
Bagi pelajar yang memiliki bakat terhadap suatu keterampilan, atau tertarik untuk mempelajarinya IPM memiliki bidang khusus untuk mengakomodirnya. Bidang tersebut adalah bidang ASBO yang menjadi wadah dalam bidang olahraga dan seni budaya.
Dengan adanya bidang ini memudahkan bagi pelajar yang suka dalam bermusik, atau memiliki bakat dalam suatu bidang olahraga untuk diasah hingga menjadi lebih baik. Dan tentunya tetap dalam koridor yang dimaklumi oleh agama islam.
Disamping ketika hal tersebut masih ada sangat banyak program dan agenda yang ada di dalam IPM. Bagi anda yang memiliki anak usia pelajar dan tertarik untuk memasukkan putra-putrinya ke IPM bisa melalui IPM di sekolah masing-masing ataupun kantor cabang IPM terdekat.