Pernahkan anda mendengar nama Padang? Pasti jika mendengar nama itu hal pertama yang terlintas di benak kita adalah nasi dengan lauk yang menggugah selera dengan racikan bumbu khas Padang, atau yang sangat familiar dengan nama nasi Padang.
Padang merupakan sebuah nama salah satu kota di Sumatera Barat yang terkenal dengan warung makannya yang memiliki khas. Sehingga hampir seluruh kota di Indonesia bisa ditemui keberadaan warung tersebut. Tapi tahukah anda bahwa di kota tersebut terdapat sebuah masjid Muhammadiyah yang termasuk ke dalam masjid terbesar di Indonesia.
Namun bukan hanya terbesar saja yang membuat Masjid Taqwa Muhammadiyah dikenal sebagai masjid yang modern. Penggunaan atap yang tidak menerapkan kubah sebagaimana masjid pada umumnya yang bisa ditemukan saat ini juga turut mengesankan modernitas masjid tersebut.
Bahkan tidak hanya masjidnya saja yang terkesan modern. Pengurus takmir dan menejemen pengelolaan masjid juga tidak mau ketinggalan untuk senantiasa berfikir dan bekerja profesional sebagai bentuk amal nyata. Maka tidak mengherankan jika masjid tersebut memiliki fasilitas yang cukup lengkap, bahkan tak jarang pula para jasa poles marmer membersihkan marmer yang digunakan oleh masjid.

Sejarah Masjid
Masjid yang berada di Pasar Raya Padang ini pertama dibangun pada tahun 1961 M. Pada mulanya masjid ini memiliki dua lantai dan menggunakan kubah sebagaimana masjid yang lain. Namun pada tahun 1977 M masjid tersebut dibangun ulang karena mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh runtuhnya kubah pada tahun 1975 M. Dan akhirnya setelah melewati beberapa proses akhirnya masjid selesai dikerjakan pada tahun 1987 M.
Asal mula dari penamaan masjid yang menggunakan nama Muhammadiyah adalah karena masjid dirintis oleh beberapa aktifis ranting Muhammadiyah di daerah tersebut. Biasanya para aktivis tersebut mengadakan pengajian dua kali sepekan yang dilakukan di Masjid Nurul Islam. Namun setelah ada beberapa penentangan akhirnya aktivitas pengajian dipindahkan ke sebuah losmen yang berada di daerah Pasar Raya.
Pertentangan yang dialami oleh para aktifis dikarenakan pengajian yang diadakan dinilai menyinggung permasalahan adat dan tradisi. Dimana masyarakat sana terbiasa melakukan makan bersama di tempat orang meninggal yang jika di daerah Jawa dikenal dengan nama tahlilan.

Karena memang sebenarnya Muhammadiyah adalah sebuah organisasi dakwah yang salah satunya geraknya mengikis churofat, bid’ah, tahayul dan uang semacamnya. Nampaknya ada kesalahpahaman yang terjadi disana, karena salah satu pembesar Muhammadiyah yaitu Pak AR. Fachruddin sendiri pernah mendatangi acara yang semacam itu.
Namun karena para aktifis saat itu menghindari adanya bentrokan yang dimungkinkan terjadi diantara sesama muslim, mereka mengalah untuk pindah di daerah Pasar Raya tersebut. Dari sanalah sedikit demi sedikit para aktifis menggagasa tempat ibadah yang saat ini berevolusi menjadi masji yang besar dan modern yang bisa dinikmati semua masyarakat Padang, Masjid Taqwa Muhammadiyah.
Pemanfaatan Masjid
Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang mulia telah mencontohkan bahwa masjid memiliki manfaat yang lebih luas daripada sekedar untuk beribadah. Bahkan Rasulullah dan para sahabat menjadikan masjid sebagai tempat melakukan musyawarah dan tempat memikirkan peradaban islam.
Hal tersebut nampaknya juga ditangkap oleh para pengurus takmir Masjid Taqwa Muhammadiyah. Selain menjadikan masjid dengan arsitektur modern dari struktur bangunan, konsep desain interior hingga pengelolaan taman yang baik sebagaimana jasa taman Jogja, mereka benar-benar memperhatikan pemanfaatan setiap sisi ruangan.
Hal tersebut bukanlah isapan jempol belaka. Selain aktifitas ibadah masjid juga digunakan dalam urusan yang lain seperti pendidikan, kesehatan bahkan ekonomi ummat. Sehingga lengkaplah sudah jika anda mengunjungi masjid ini, ibadah dekat dan kebutuhan lainnya dengan mudah bisa terpenuhi.
Beberapa fungsi yang bisa kita temukan di masjid ini adalah seperti pada lantai dasar. Disana anda dapat menemukan percetakan dan foto kopi, baitul mal (BMT), klinik pengobatan, bimbingan umrah bahkan hingga pangkas rambut. Fasilitas yang terbilang lengkap untuk era saat ini.
Bahkan perpustakaan masjid yang menjadi daya tarik terutama bagi kalangan mahasiswa diklaim memiliki koleksi buku sekita 1.500 buah pada tahun 2019 lalu. Saat ini tentunya koleksi buku bertambah banyak dengan berbagai variannya. Sangat memanjakan bagi kaum pelajar untuk mengakses ilmu.

Jika menginginkan meminjam buku untuk dibawa pulang pun pihak pengelola juga menginjinkan, dengan syarat peminjam menunjukkan KTP dan membawa uang senilai seribu rupiah perharinya. Dengan batasan minimal peminjaman buku sepuluh hari.
Sedangkan klinik pengobatan yang diselenggarakan masjid digratiskan. Namun pengobatan yang ditangani adalah untuk penyakit ringan. Dan jika anda berkeinginan untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan disana pelayanan dilaksanakan pada hari senin hingga sabtu pada jam 10 pagi hingga 3 sore.
Fasilitas-fasilitas tersebut diselenggarakan untuk memudahkan para jamaah serta warga sekitar. Melakukan pertolongan dan manfaat kepada ummat islam dan bangsa negara merupakan tradisi semangat al-ma’un yang senantiasa dijaga oleh semua kader Muhammadiyah.
Itulah sekolah tentang Masjid Taqwa Muhammadiyah yang berada di Padang. Jadi jika mendengar nama itu lagi jangan sampai asumsi yang tersbersit dalam benak kita hanya nasi padang ya, ada masjid modern miliki persyarikatan Muhammadiyah yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh kaum muslimin disana.
https://packagepadang.com/sewa-mobil-padang/Apakah anda pernah mengunjunginya? Jika belum semoga suatu saat nanti anda berkesempatan berkunjung kesana sebagai langkah untuk wisata religi dan bersilaturahim kepada saudara-saudara muslim yang ada disana. Anda bisa menyewa kendaraan di jasa sewa mobil Padang sekalian berwisata di kota bersejarah tersebut.