Pekalongan walaupun dikenal dengan industri batiknya, namun ternyata disana memiliki beragam jenis industri lainnya. Sebagai kota industri tentunya pembangunan sarana tidak juga tertinggal termasuk gedung. Namun ternyata diantara gedung industri yang ada, gedung tertinggi di Pekalongan adalah bentuk kontribusi dari Muhammadiyah.
Industri tekstil memang masih menjadi prioritas di Pekalongan. Bahkan produk unggulan tersebut memiliki masa depan yang cerah dalam pertimbangan pemerintah daerah. Selain itu diantara industri yang ada diantaranya adalah industri teh dan minuman teh.
Teh yang diproduksi oleh Pekalongan bahkan termasuk telah memiliki pasar dagang yang luas. Bahkan diantaranya adalah hasil produksi dari produsen ternama seperti teh dandang, teh sepeda balap hingga teh bandulan.
Dengan beragamnya jenis produk industri yang diperoleh pastinya menuntut untuk memiliki tempat produksi yang memadai. Bahkan dalam urusan pembangunan tempat industri tidaklah sembarangan bisa dilakukan. Perlu konsultasi pada konsultan slf untuk mendapatkan tempat produksi yang layak untuk beroperasi.
Tetapi ternyata gedung-gedung yang berada di Pekalongan tidaklah semua merupakan tempat produksi barang. Bahkan salah satu gedung tertingginya yang mendapatkan julukan sebagai gedung “avengers” merupakan kantor rektorat dari sebuah perguruan tinggi milik Persyarikatan Muhammadiyah.

Gedung Rektorat UMPP
Belum lama ini Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) meresmikan gedung baru milik mereka. Gedung baru yang mendapatkan julukan sebagai gedung markas “avengers” tersebut nantinya akan dialokasikan sebagai gedung rektorat.
Gedung yang dibangun dengan tujuh lantai dengan waktu pembangunan hingga satu setengah tahun tersebut merupakan gedung tertinggi di Pekalongan. Sebagai gedung tertinggi diharapkan tidak membuat penghuninya tinggi hati, namun diharapkan itu akan bersinergi dengan tingginya ilmu hingga bermanfaat pada ummat.
Secara sah gedung rektorat UMPP tersebut diresmikan oleh ketua umum Muhammadiyah Haedar Nashir pada 9 oktober 2021 kemarin. Dengan demikian gedung rektorat tersebut sudah dapat beroperasi sebagaimana mestinya.
Selain gedung tertinggi di Pekalongan, tentunya gedung juga memiliki luas yang telah disesuaikan dengan tingginya. Dalam perhitungan yang telah dilakukan gedung tersebut memiliki luas 4.777 meter persegi. Sehingga dengan luas dan lebar yang seperti itu biaya yang digelontorkan untuk pembangunan hingga 40 miliar.
UMPP sendiri merupakan bagian integral dengan 164 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyah (PTMA). Jumlah tersebut merupakan bukti keberpihakan Muhammadiyah pada dunia pendidikan. Bahkan jumlah yang sudah ada tersebut dimungkinkan akan terus bertambah.
Selain memiliki gedung baru ini, sampai sejauh ini UMPP telah memiliki 17 prodi yang terus berbenah. Walaupun dalam keadaan berbenah tetap pihak kampus juga mengusahakan akan adanya prodi baru untuk memberikan pelayanan kepada ummat dalam dunia pendidikan.

Dengan hadirnya gedung baru UMPP tersebut diharapkan mampu memberikan semangat baru bagi seluruh kader Muhammadiyah. Karena selain sebagai pusat menejemen pendidikan UMPP, gedung tersebut menjadi ikon kota Pekalongan.
Dengan julukan markas “avengers” yang disematkan, gedung akan cepat untuk dikenal oleh masyarakat umum. Bahkan para jasa pembuatan webiste bisa memanfaatkan momentum ini. Popularitas yang dimiliki avengers dan tersemat pada salah satu gedung milik amal usaha Muhammadiyah merupakan sebuah peluang yang baik.
Berada Di Kampung Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan merupakan kampung Muhammadiyah. Organisasi sosial keagamaan yang satu ini tumbuh dengan pesat dan baik di daerah tersebut. Dengan adanya gedung UMPP yang menjadi ikon Pekalongan tentunya akan memperkuat julukan tersebut.
Sebagai kampung Muhammadiyah tentunya tidak hanya mencerminkan dalam kemajuan persyarikatan saja. Sedari awal selain peduli terhadap masalah sosial dan kesenjangannya, Muhammadiyah peduli pada pendidikan.
Kepedulian itu tercermin dimana KH. Ahmad Dahlan sebagai sang pendiri mengajak orang-orang dan anak-anak yang berada di daerahnya untuk sekolah secara gratis di sekolahan yang dibuatnya. Dengan semangat al-ma’un pula beliau mengajak murid-muridnya turut serta memperhatikan keadaan mereka.
Semangat yang demikian selalu dialirkan dan diajarkan kepada seluruh kader yang memperjuangkan estafet perjuangan Muhammadiyah. Sehingga keberadaan organisasi selalu memberikan manfaat kepada ummat.
Dengan adanya kampung Muhammadiyah di Pekajangan, tentu siklus dan suasana yang akan dibangun tidak akan jauh dari itu semua. Nilai- nilai keislaman serta muamalah dengan peduli kepada sesama senantiasa dijaga dan dibangun.
Baca Juga : Langgar Kidoel Saksi Sejarah Berdirinya Muhammadiyah

Dengan adanya kader terbaik yang mampu membuat gedung tertinggi di Pekalongan tersebut harapannya lebih luas lagi. Baik untuk memperhatikan masalah keagamaan ataupun masalah sosial yang berada disana.
Bahkan Tafsir Ketua Pimpinan Wilayah Jawa Tengah mempunyai harapan yang lebih dengan adanya gedung tersebut. Beliau berharap UMPP menjadi milestone Muhammadiyah dalam mencerahkan dan mencerdaskan ummat dan bangsa.
Terlebih Bupati Kabupaten Pekalongan Faizah Rafiq berharap UMPP bisa menjadi percontohan universitas di daerahnya agar semakin maju. Selain itu beliau juga berharap agar lulusannya bisa membantu pemerintah dalam mengentaskan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat umum.
Mahasiswa yang telah mengenyam akademik sebaiknya tidak hanya sebatas menjadi orang yang mengandalkan ijazah untuk mencari pekerjaan. Sebaiknya dengan ijazah yang dimiliki kemanfaatan lebih luas luas bagi dari ilmu ataupun soal urusan pekerjaan.
Harapan yang lebih luas adalah lulusan dari UMPP diharapkan mampu membuat lapangan kerja sebagai solusi dari pengangguran yang ada. Dengan demikian sehingga kesenjangan sosial akan bisa teratasi.
Nah apakah anda sudah berkunjung ke gedung markas “avengers” tersebut? Gedung tertinggi di Pekalongan kontribusi Muhammadiyah yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya dalam hal mengenyam akademik di bangku perkuliahan.